IMM Menurut Perspektifku

Mei 31, 2017 0 Comments

IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)
Ada tiga kata yang membentuk dari nama IMM itu sendiri, yaitu Ikatan, Mahasiswa dan Muhammadiyah. Maka dalam perspektif saya, saya lebih suka mengartikannya dari kata muhammadiyah. Yang kita ketahui bahwa muhammadiyah ini adalah suatu lembaga/organisasi masyarakat yang berasaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Maka sebelum kita memahami apa itu IMM maka kita sebelumnya harus paham terlebih dahulu apa itu Muhammadiyah. Karena inilah yang akan membedakan antara IMM dan OKP(Organisasi kemahasiswaan dan pemuda) lain. Hal penting yang perlu diketahui tentang Muhammadiyah itu sendiri adalah makna darinama Muhammadiyah itu sendiri. Jika makna dari muhammadiyah ini sendiri sudah dipahami, maka selanjutnya adalah memahami landasan berfikir pendiri Muhammadiyah itu sendiri, yaitu landasan berfikir dari K.H. Ahmad Dahlan dan tujuan dari dibentuknya Muhammadiyah itu sendiri. Maka hal-hal lain yang tidak melanggar asas dari organisasi tersebut dan sesuai atau menunang dari tujuan didirikannya organisasi tersebut maka itu boleh atau baik untuk dilakukan.

Selanjutnya yaitu kata mahasiswa. Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi negri. Terkenal dengan keilmuannya, identik dengan intelektualnya. Karakter dari mahasiswa sendiri adalah karakter yang idealis, tidak terpaku pada kepentingan-kepentingan pribadi dan selalu berfikir yang masuk akal dan imajinatif. Kaya akan ide-ide yang kreatif meskipun kadang-kadang tidak rasional. Selain itu mahasiswa di kenal dengan budaya literatifnya dimana semua argumen yang disampakan harus jelas dari mana asalnya dan tidak atas dasar egoisme belaka. semua dipandang dari sudut yang luas namun tetap mempertahankan idealis dengan sedikit toleran saja.

Sedangkan jika dipandang dari arti ikatan, maka ada sesuatu yang menyatukan, mengumpulkan dan menghimpun sekelompo orang dalam satu deologi atau pemikiran. Maka pemikiran yang paling tepat dalam IMM adalah tujuan dari IMM sendiri. Ikatan ini juga atas dasar ukhuwah yang berarti setiap orang yang telah tergabung dalam IMM adalah keluar yang ibarat satu tubuh. Maka apabila ada satu yang sakit yang lain akan senantiasa berusaha menyembuhkan, dan apabila satu terluka maka akan terasa diseluruh bagian tubuh. Jika ikatan ini benar-benar merasuk kedalam kader-kadernya, niscaya tidak akan ada perdebatan yang ujungnya pada permusuhan. Ibarat tangan yang mencoba memukul kepalanya sendiri, maka suatu pergolakan dalam tubuh itu hanya akan menimbulkan kecacatan bukannya penyembuhan. Maksudnya, jika suatu pendapat dipertahankan namun itu mencerai beraikan ikatan, maka jiwa ikatan itu tidak masuk kedalam kader. Mereka seperti bagian tubuh yang terpotong-potong dan saling menyerang satu sama lain. Peristiwa seperti ini benar-benar melukai makna dari nilai ikatan. Maka seberapapun luka yang membekas, tetap harus dipahami kalau sudah berada dalam satu tubuh maka kader tetap bersaudara. Jika sudah dalam satu tauhid maka semua muslim adalah saudara.

Mungkin perumpamaan untuk ikatan itu seperti satu tubuh manusia. Misalkan kaki pernah menginjak paku yang tajam akibat mata yang lupa untuk memandang kebawah, maka meskipun bekas luka itu masih ada, ia akan tetap berjalan menopang tubuh dan tidak menyalahkan mata. Maka menyalahkan salah satu anggota badan akibat kecelakaan adalah menyalahi Qadarullah, agar selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Itulah makna yang perlu dijunjung dalam jiwa IMM.

Maka IMM adalah suatu organisasi yang bejuang untuk melaksanakan dan mensyiarkan islam yang sebenar-benarnya melalui budaya intelektual dan kritis terhadap lingkungan sekitar dan kuat dalam kekeluargaan/ukhuwah islamiyah.

Selanjutnya mari sedikit memahami falsafah dari pendiri Muhammadiyah. Dimana, beliau mengatakan bahwa manusia di dunia itu seperti orang yang berada diatas sumur dan bergantung pada tali yang hampis putus, sedang dibawah sumur ada ular besar yang siap menyantap. Namun diatasnya ada madu yang lezat lagi menggoda. Maka perumpaan orang yang tertipu oleh kenikmatan dunia seperti orang yang sedang bergantung pada tali tersebut dan asik menjilati madu hingga sampai talinya putus, ia lupa untuk menyelamatkan dirinya. Maknanya sederhana, kita manusia hidup didunia hanya sekali sudah berbuat apa untuk bekal di akhirat nanti? maka apa yang diajarkan oleh beliau adalah segera banyak-banyak mengamalkan ilmu yang telah di dapatkannya supaya mendapat bekal sebanyak-banyaknya. Itulah kenapa, kader IMM harus banyak bertindak dari pada bicara. Juga tindakannya harus bedasarkan pada ilmu yang jelas dan sudah pasti benar, bukan sekedar bertindak tanpa tahu ada dasar dan tujuannya bertindak. Kader IMM harus banyak-banyak memimikirkan hal tersebut agar mudah tergerak hatinya untuk beramal mengumpulkan bekal untuk akhiratnya. Hal ini juga menunjukan betapa pentingnya nilai tauhid dalam hati setiap insan yang berada didalamnya. Niat karena Allah semata adalah yang ditekankan.

Seperti pesan KHA Dahlan untuk kader Muhammadiyah yaitu "Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah". Pesan ini menunjukan bahwa kader harus ikhlas dalam menjalankan Muhammadiyah dan hanya berharap pahala dan ridho dari Allah SWT, bukan justru mencari kenikmatan dunia di Muhammadiyah.

0 komentar:

Merindukanmu Sederhana Saja,

Mei 30, 2017 0 Comments


Saat dedaunan yang jatuh tertiup angin, ia tak pernah marah pada angin yang berhembus meski rindu pada batang tempatnya tumbuh dulu. Namun sederhana saja, tak marah dan tak pernah banyak bersikap, karena takdir telah pasti padanya. Maka bagaimana rasanya Ali ketika cinta tumbuh pada seorang wanita mulia, anak dari pamannya sekaligus Rasulullah SAW, Fatimah RA. Ketika Ia masih menyimpan rindu, ada berita bahwa seorang sahabat mulia, sahabat terbaik melamar Fatimah. Alangkah perih hatinya, Kalau saja cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya tidak bertahta dihatinya.

Sedikit saja pengantar untuk tulisanku kali ini, sudah lama sekali tidak pernah mengupdate blog kesayangan ini. Maafkan penulis yang aktifitas kuliah dan organisasinya agak berantakan, sehingga tulisannyatidak tertuang kedalam blog tua ini *Aseegg. Karena penulis yang sedang merindukan seseorang, maka akan lebih seru sekali-kali saya membahas tentang rindu sendiri. Namun, untuk sahabat-sahabat nanti yang membaca siap-siap baper ya(bawa perasaan) karena kita akan berbicara soal rasa dan logika.

Menurut KBBI, arti rindu/rin·du/a 1 sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu: ia -- akan kemerdekaan; 2 memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu (hendak pulang ke kampung halaman). Jadi rindu itu suatu keinginan murni yang muncul didalam benak, mencuat kepermukaan untuk mendapatkan ataupun bertemu. Jika kita menamnbahinya menjadi merindukan, maka rindu menjadi kata kerja yang sedang terjadi. Didalam KBBI sendiri memiliki arti sendiri, yaitu : merindukan/me·rin·du·kan/ v 1 sangat menginginkan dan mengharapkan (hendak bertemu): dia ~ kekasihnya2 menaruh cinta kepada; 3membangkitkan rasa rindu:

Maka judul tulisan kali ini adalah mengena pada beberapa kemungkinan, yaitu menginginkan dan mengharapkan bertemu serta menaruh cinta kepada, sedang mengbangkitkan rasa rindu merupakan bahasan lain yang cukup menarik nantinya. Untuk yang pertama, merindukan dan mengharapkan ingin bertemu. Rindu seperti ini adalah rindu yang muncul kepada dua objek, lalu keduanya terpisah. Mungkin sederhananya, seperti sepasang kekasih yang terpisah jarak. Kita dapat melihat penyebabnya pada kasus ini, yaitu sebuah rasa yang hinggap dari kedua objek tersebut. Tetapi untuk sebuah kasus, seperti seseorang yang merindukan jodohnya atau seseorang yang tak pernah jumpa sekalipun, maka kita tahu bahwa makna dari suatu rindu itu bersebab. Dan sebab paling dasar dari munculnya rindu adalah cinta.

Cinta adalah kata yang tak pernah selesai bahasannya, yang tidak akan pernah hilang kapanpun adanya. Namun objeknya berbeda-beda tergantung dari orang yang memeliharanya. cinta sendiri bisa berupa kata sifat dan juga kerja. Namun kita tidak akan membahas cinta, karena ini akan panjang dan banyak sekali  definisinya.

Kembali kepembahasan awal, mengenai rindu yang paling mulia yaitu ketika Rasulullah  merindukan umatnya yang belum pernah ia temui, sampai-sampai menjelang wafatnya beliau berucap Umatku-umatku. Maka rindu seperti inilah yang mulia. Kalimat tersebut menunjukkan betapa cintanya beliau kepada umatnya. Maka rindu adalah buah dari cinta yang bercampur dengan hasrat lalu muncul kepermukaan memberikan rasa-rasa.

Pada arti yang kedua, ketika merindukan di artikan sebagai kerja menaruh cinta merupakan rindu yang hinggap pada orang yang baru mengenal rasa-rasa. Ia baru sekali mendapatkan cinta dalam benaknya, hingga timbul rasa rindu yang ia lakukan dalam bentuk nyata menjadi merindukan.

Sampai pada kesimpulannya, rindu adalah sebuah rasa dan keinginan yang sangat untuk bertemu dengan yang di cintainya ataupun pada sesuatu yang baru saja dicintainya. Maka sedikit aku ceritakan dalam tulisan ini tentang rindu yang menjumpai seseorang yang sering bercumbu dengan bulan. Ia jatuh cinta pada bulan yang bersinar di malam hari. Kala itu jiwa nya sedang mencari-cari apa yang ingin dia cintai, sampailah pada tanda tanyanya yang besar, sang rembulan begitu sejuknya seolah membalut jiwanya, mendekap dan menghangatkan. Maka ketika ia tahu, bahwa yang lebih memperhatikannya dalam kekuasaan yang luas, ia paham cinta itu pemberian yang telah hinggap pada tempat yang terlalu rendah.

Maka kerja yang berat untuk berpindah, terbang menuju ke langit yang lebih tinggi ketika sayapnya tak ia lebarkan dan kepakan, Dia hanya berjalan saja sedang ujung batang pohon tak sedikitpun menyentuh langit. Pada malam-malam tertentu, rindu itu hadir bagai mendung menghujani hati yang sedang kemarau, namun salah tertentu saat sifatnya sebagai mahluk yang bergerak, dingin kerap kali menyergap saat rindu menghujani.

Untuk dia yang kini kurindu, sajaknya panjang tak lagi kutulis. Karena cintaku tak bersemi pada taman hatimu, aku memilih layu diantara musim semi. Memilih menikmati sang rembulan yang tak kunjung turun menyapa. Menikmati indahnya cahaya dan gemerlapan bintang dari bumi yang berjauhan. Maka layunya ku masukan dalam bingkai doa, agar ia melebur dalam cahaya-cahaya karunia dan sampai pada frekuensi yang bersesuaian menjawab doa dalam tanya yang tak berkesudahan. Cinta yang berkesan yang hadir begitu saja, adalah anugrah yang benar tapi keliru kutempatkan, maka cinta yang aku bangun dalan pondasi amal dan kepercayaan akan menyangganya akan kembali tegak dalam fitrahnya yang suci dan dalam keberkahan yang nyata.

Seperti pada photo diatas, kerinduan itu sering kali menyergap kala saya sendiri dan menyisakan sedikit kegelisahan.

0 komentar: