Pentingnya Berdo'a
Islam secara tegas mengajarkan bahwa
segala hasil yang diraih oleh manusia adalah sesuai dengan usaha dan
jerih payahnya. Manusia yang selalu berusaha (bekerja) dengan
sungguh-sunguh karena Allah SWT pasti akan menuai hasil usahanya itu.
"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh
menuju Tuhanmu, kamu pasti akan menemuinya," (QS al-Insyiqaq [84]: 6).
Doa
menjadi bagian penting dalam setiap usaha manusia. Berdoa berarti
mengetahui bahwa Allahlah yang menentukan segala usahanya. Doa bisa
diartikan sebagai satu permohonan dan pujian dalam bentuk ucapan dari
hamba yang rendah kedudukannya pada Rabb Yang Mahatinggi. Orang yang
tidak mau berdoa kepada Allah bisa dikatakan orang yang takabur
(sombong) karena tidak menempatkan Allah sebagai penentu segalanya (QS
al-Mu'min [40]: 60). Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT sangat murka
kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya," (HR Ibnu Majah).
Sejatinya,
tujuan berdoa adalah meningkatkan kedekatan diri kepada Allah SWT
sekaligus untuk memperbaiki diri. Ibn Atha'illah dalam kitabnya Al-Hikam
menjelaskan, "Bagaimana engkau menginginkan sesuatu yang luar biasa,
padahal engkau sendiri tak mengubah dirimu dari kebiasaanmu? Kita banyak
meminta dan berharap pada Allah, tetapi sibuknya meminta kadang
membuat kita tak sempat menilai diri sendiri. Padahal, kalau kita
meminta (doa) sembari berusaha untuk mengubah diri (ikhtiar), Allah
akan memberikan apa yang kita minta karena doa itu hakikatnya adalah
pengiring agar kita bisa mengubah diri kita."
Manfaat doa begitu
besar dalam kehidupan manusia. Dengan doa, kedamaian dapat diraih,
semangat hidup dapat ditingkatkan, dan emosi dapat dikendalikan. Dengan
doa, ada harapan yang terbentang. Doa juga menjadi penyejuk pada saat
menghadapi musibah. Doa adalah tempat kembalinya manusia setelah
seharian melakukan usaha (ikhtiar).
Walaupun tak terlihat
hasilnya, doa harus terus dipanjatkan karena di balik doa tersimpan
rahasia Allah yang amat mengagumkan. Ada cerita menarik di zaman Nabi
SAW. Suatu hari, seorang ibu ditanya anaknya yang sedang sakit,
"Mengapa doa ibu tidak dikabulkan?" Sang ibu kemudian menjawab,
"Barangkali Allah ingin memberi pahala lebih banyak kepadamu karena
orang yang sedang dicoba Allah dengan penyakit berat, ia bersabar dan
berdoa kepada Allah, akan diberinya pahala, atau dosamu diampuni-Nya.
Bacalah doa yang masih kau hafal, ayat singkat, atau mohon dengan
bahasamu sendiri."
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku," (QS
Al-Baqarah 186). Wallahu a'lam.
Oleh Ali Rif'an
hmmmm
BalasHapus