Dengar Saja atau Sudah Paham?

Maret 28, 2019 0 Comments



Sejenak menghela nafas dalam-dalam. Sebuah pemandangan yang cukup menyesak hati tapi juga menjadi peluang amal yang baik. Dua kemasan yang unik, dimana selalu ada sela dakwah dalam setiap kekeliruan pemahaman.

Assalamualaikum warrahmatullah wabarrakatuuh.. Bagaimana kabarnya sahabat-sahabat pena Adwan semua, pasti sedang baik sekali kan? Semoga yang sedang di rundung musibah, Allah limpahkan rahmat dan ampunan serta segera menghilangkan cobaan tersebut dari sisinya. Puji syukur Ke dairat-Nya semoga kita semua senantiasa berada dijalan yang lurus yang benar lagi di ridhai Allah. Dan salawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada percontohan manusia terbaik, yang telah Allah deklarasikan sebagai suri tauladan bagi umat akhir jaman, Rasullulah Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk insan yang istiqomah dalam menjalankan sunnah-sunnah nya serta dapat berjumpa dengan beliau kelak di telaga Al-Kautsar.

Ada beberapa yang menjadi perhatian khusus oleh penulis baru-baru ini. Hal ini penulis pikirkan saat penulis sedang pulang kampung. Persoalannya sebenarnya mengenai kepahaman dari setiap individu masyarakat yang ada di dalamnya. Dan tema yang saya ambil adalah tentang perkara panggilan Allah, terutama adzan untuk sholat berjamaah.

Kita, kadang punya kenalan baik, bisa sahabat, saudara maupun orang lain yang begitu berjasa bagi kita. Dia selalu membantu kita dalam kesusahan, baik dalam bentuk materi maupun lainnya. Kadang juga dalam bentuk support dan tenaga. 

Pada suatu hari kita sedang berada di Sawah, tiba-tiba mendapat kabar bahwasannya sahabat kita sedang bermain kerumah kita dan beliau menunggu dirumah. Tentu setelah mendengar kabar tersebut kita akan bergegas-gegas pulang, kadang kita bereskan terlebih dahulu perkakas di sawah, atau kadang ditinggal begitu saja karena sudah kangennya pengen bertemu sahabat atau karena merasa tidak enak jika dibiarkan begitu lama menunggu dirumah. Atau ketika ada salah satu orang penting seperti pejabat mengabarkan bahwa hari sekian akan berkunjung kerumah, maka kita akan siapkan sajian terbaik, rumah dibersihkan, berpakaian yang rapi bahkan yang dipakai yang terbaik, memakai wewangian dan lainnya. Juga jauh-jauh hari kita siapkan, apakah ada yang kurang dan sebagainya.

Tapi bagaimana dengan adzan? Mungkin masih ada yang bergumam "masih adzan belum iqomah" atau "waktunya masih panjang". Jika masih seperti ini maka pengetahuan kita tentang adzan masih nol. Atau kita tahu tetapi tidak paham.

Sejatinya, adzan adalah panggilan Allah SWT. terhadap hambanya agar menghadapnya dimanapun kita berada. mari kita bersama-sama merenung, jika kita sudah sepakat dengan pendapat sebelumnya, yaitu ketika ada orang penting yang berkunjung kerumah kita atau memanggil kita untuk mendatangi rumahnya, misalnya pejabat yang memanggil, maka kita akan bersegera, kalau bisa nggak sampai telat, juga memakai pakaian yang terbaik.

Jadi sepenting apa Allah bagimu..? Setinggi apa kedudukan Allah yang Maha Raja diraja alam semesta. Jika kau dipanggil oleh pejabat saja bergegas, sedang ketika kau dipanggil oleh tuhannya pejabat engkau berleha-leha.

Itulah sebagian gambaran kecil yang perlu kita renungkan bersama, sudahkah kita bersegera dalam menyambut seruan Allah? Anda saja pagian Allah yang datang hari ini bukan lagi adzan melainkan maut, sudah pastikah kita masuk surga, atau yakinkah kita tidak kekal di neraka? Tak ada jaminan untuk diri kita, yang saat di panggil untuk menjalankan kewajiban kita tidak bersegera malah sampai ogah-ogahan.

Wassalamualaikum wr. wb.

0 komentar: