Kisah Keluaga Kecil Di Desa
Alangkah indah pelajaran hari ini, Dari kampung tempat orang tuaku tinggal.Dan dilihat dari ekspresi ibunya, terdapat rasa syukur masih bisa membelikan jajan, dalam arti itu merupakan kondisi yang cukup baik ketimbang hari-hari pada biasanya. Yang mungkin membelikan jajan anaknya bahkan untuk makan saja susah.
tiba-tiba saja hati ini gerimis dan basah. mengingat alangkah banyak nikmat yang diberikan kepada hamba tetapi hamba seringkali lupa merasa cukup dengan pemberian Allah bahkan kadang menggerutu. Bagaimana tidak, biasanya ketika di kosan seringali menyisakan nasi yang sudah dimasak,atau seringkali tidak puas dengan lauk yang dibuat ibu sehingga memilih makan diluar.
Ah, bukan berarti juga kita merasa cukup dengan apa yang telah kita memiliki sekarang. Kisah tadi adalah untuk mengingatkan betapa banyaknya nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita, terutama perihal rezeki. Dan juga pesan agar kita senantiasa bersyukur atas apa yang telah kita usahakan meskipun mengecewakan. Ingat, kecewa itu karena ketidak sesuaian hasil dengan yang kita harapkan. Jika engkau tahu keseharian ibu itu, engkau akan berfikir ulang untuk mudah kecewa. Saya pernah juga melihat ibu itu memanjat pohon kelapa untuk memetik rezeki yang sekarang kaum lelaki pun ogah-ogahan untuk melakukan hal ini.
Ibu itu tetap saja melakukannya untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan anak-anaknya. Apalagi kita sebagai orang yang dikatakan sebagai penuntut ilmu yang uang pendidikan saja ditopang oleh beasiswa dan kerja keras orang tua. lalu pantaskah kita sombong dan terus merasa tidak puas, sampai-sampai kadang melakukan hal yang dibenci Allah padahal kita mampu untuk menghindarinya..?
Berbeda antara orang yang mencuri karena terdesak dan karena dalam keadaan lapang. Orang yang terdesak karena tidak memiliki apa-apa lagi sedang anak sudah menangis dirumah dan istri sudah berpuasa berhari-hari, karena ketidak pahamannya terhadap Ilmu ia akhirnya mencuri, dosa nya lebih mudah diampuni ketika ia sudah tahu dan bertobat. Ketimbang orang yang katanya dengan ilmu dengan penuh dengan kelapangan hidup, sedang ilmunya itu ia gunakan untuk mencuri.
Seperti halnya foto diatas, pada dasarnya semua diciptakan Allah itu indah, tetapi yang terlihat dimata kita itu relatif. Jika kita memandang pada saat dan sudut yang tepat, maka sesuatu yang biasa aan menjadi indah. Begitu juga kehidupan, jika kita memandang dari sudut pandang yang tepat maka kehidupan ini indah. Dan islamlah sudut pandang terbaik dalam menjalankan kehidupan.
semoga kisah ini memberikan memotivasi kita untuk senantiasa mengoreksi setiap perbuatan kita dan senantiasa membuat kita ingat untuk bersyukur dalam keadaan apapun asalkan itu menjauhkan kita dari perbuatan zalim..
0 komentar: