Belajar dari Katakan Dengan Indah - Peterpan
Ku katakan dengan indah, dengan terbuka hatiku hampa
Sepertinya luka menghampirinya
Kau beri rasa yang berbeda mungkin ku salah...
Mengartikannya yang ku rasa cinta
Tetapi hatiku selalu meninggikanmu
Terlalu meninggikanmu, selalu meninggikanmu
Kau hancurkan hatiku, hancurkan lagi
Kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
Kau terangi jiwaku, kau redupkan lagi
Kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
Membuatku terjatuh dan terjatuh lagi
Membuatku merasakan yang tak terjadi
Semua yang terbaik dan yang terlewati
Semua yang terhenti tanpa ku akhiri
Hem..
Assalamualaikum sahabat ku yang terbaik seantero dunia ini...
Wah, siapa yang ndak tahu lagu dari peterpan yang satu ini, jika kita melihatnya dari sisi yang berbeda yang gaeeesss, lagu ini bisa kita tadaburi secara perlahan. Mari kita intip yang bait pertama,
"Ku katakan dengan indah, dengan terbuka hatiku hampa
Sepertinya luka menghampirinya
Kau beri rasa yang berbeda mungkin ku salah...
Mengartikannya yang ku rasa cinta"
ini menunjukan sebuah keadaan hati seseorang gaess, yang ia katakan indah kata"nya namun maknanya berbeda. bila kita sadari, beginilah keadaan hati sesorang yang mulai mengacuhkan keberadan Allah didalamnya. Syetan membisikan kata-kata yang indah yang padahal itu hanya akan menciptakan kehampaan dan juga keterlukaan dihatinya. jika sudah seperti ini, maka syetan akan terus melangkah lagi dan membuat hati ini sedang merasakan sesuatu yang lain seolah-olah rasa adalah rasa yang biasa orang bilang cinta. "Kau beri rasa yang berbeda mungkin ku salah", begitulah ungkapannya. Apa yang dianggapnya sesuatu rasa itu, dibisikkan kedalam hati manusia sebagai rasa cinta, Namun kita sadari bahwa sebenarnya hati mengatakan bahwa itu salah. hal itu ditunjukkan bahwa dia sempat mengira-ngira kalau hal tersebut salah. disinilah titik pertempuran antara hati nurani dan nafsu, maka mana yang akan ia menangkan itulah yang akan menjadi keterusannya. dan akhirnya "mengartikannya yang kurasa cinta", dan akhirnya ia memenangkan bisikan syetan tersebut. padahal sebenarnya itu adalah rasa yang diakibatkan oleh hati yang sakit, mungkin saja sedang deman atau koma, ataupun kritis.
"Tetapi hatiku selalu meninggikanmu
Terlalu meninggikanmu, selalu meninggikanmu"
dan lihat apa yang terjadi, adalah benar tipu muslihat itu adalah satu tujuannya, yaitu menggantikan Allah dari posisi tertinggi dihatinya, menjadi apa yang dibisikkan syetan tersebut. Didalam lagu ini yaitu seorang wanita. syetan menggunakan wanita sebagai alat tipu muslihat kepada laki-laki hingga melalui langkah-langkahnya, perlahan-lahan syetan akan gantikan kedudukan Allah dihatinya dengan wanita tersebut. Maka benarlah kenapa hubungan antara laki-laki dan perempuan muslim itu banyak dibatasi oleh aturan-aturan tertentu, seperti halnya batasan dari komunikasi ikhwan dan akhwat. adalah untuk menghindari apa-apa yang menjadi hajat syetan. mulai dari rasa yang dikira berbeda sampai pada tingkat syirik, yaitu menjadikan wanita itu tinggi dihatinya melebihi dari kedudukan Allah dihatinya.
“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740)
jika sudah demikian, maka kita bisa pelajari apa yang terjadi dalam lagu ini..
"Kau hancurkan hatiku, hancurkan lagi
Kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
Kau terangi jiwaku, kau redupkan lagi
Kau hancurkan hatiku tuk melihatmu"
Maka dengan mudah hati kita akan dipermainkan, yaitu dibuat seolah-olah hancur, hancur, hancur, terang redup lagi dan hancur lagi. Seperti apa yang dikatakan oleh para pengkaji perihal cinta, maka cinta dunia itu seperti obor api, yang apabila cukup maka dia akan menerangi dan apabila tidak ada maka akan gelap, dan apabila besar bisa membakar. Hati lelaki itu telah terbakar hingga hancur- sehancurnya, lalu diberikanlah lagi sebuah api yang ia kira cahaya penerang lalu ia dekati lagi dan terbakar lagi dan hancur lagi. dan finally,,,
"Membuatku terjatuh dan terjatuh lagi".
seperti kita banyak lihat beberapa kisah, dimana seseorang yang sukses lalu ia tergoda oleh wanita dan akhirnya bangkrut. ada lagi kisah seorang ahli ibadahnya yang ia jaga lebih dari ratusan tahun namun hancur hanya beberapa singkat waktu saja dan berakhir sesat. Sungguh banyak lagi kisah bila dikaji satu persatu.
"membuatku merasakan yang tak terjadi"
Banyak kesakitan yang dia rasakan hingga ia tidak mau makan, hingga ia bunuh diri, hingga ia melakukan tindak kriminal dan banyak lainnya karena merasakan sesuatu yang tak seharusnya ada. karena dia merasakan kehancuran yang tak kasat mata. tidak dilihat orang lain tetapi terjadi dihatinya.
"semua yang terbaik dan yang terlewati"
Maka banyak kebaikan yang terlewati, waktu yang tercurah ruah, ilmu yang melimpah, keluarga yang lengkap, serta kebaikan-kebaikan lain yang harusnya bisa ia lakukan namun karena tipudaya tersebut semua itu terlewati begitu saja.
"semua yang berakhir tanpa ku akhiri"
Maka imannya, hidupnya, masa depan berakhir seketika yang sebenarnya dia sendiri tidak ingini semua itu terjadi.
maka jangan sampai kawan, kita terjebak oleh tipu muslihat tersebut. lagu diatas cukuplah menjadi pelajaran bagi kita agar kita terhindar dari apa yang telah menimpa laki-laki dalam lagu ini. tentunya kita harus mengindahkan apa yang telah Allah sampaikan dalam firmannya..
"Firman Allah dalam Surat An-Nuur:30-31 yang artinya: “Katakanlah (ya Muhammad) kepada orang-orang mukmin: “Hendaklah mereka menundukkan pandangan-pandangan mata mereka dan hendaklah mereka menjaga kemaluan-kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah akan mengabarkan apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminah: “Hendaklah mereka menundukkan pandangan-pandangan mata mereka dan hendaklah mereka menjaga kemaluan-kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa tampak darinya (tidak mungkin ditutupi). Hendaklah pula mereka menutupkan kerudung-kerudung mereka di atas leher-leher mereka dan jangan mereka tampakkan perhiasan mereka kecuali di hadapan suami-suami mereka, atau ayah-ayah mereka, atau ayah-ayah suami mereka (ayah mertua), atau di hadapan putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau di hadapan saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka (keponakan laki-laki), atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau di hadapan wanita-wanita mereka, atau budak yang mereka miliki, atau laki-laki yang tidak punya syahwat terhadap wanita, atau anak laki-laki yang masih kecil yang belum mengerti auratnya wanita. Dan jangan pula mereka menghentakkan kaki-kaki mereka ketika berjalan di hadapan laki-laki yang bukan mahram, agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan hendaklah kalian semua bertaubat kepada Allah, wahai kaum mukminin, semoga kalian beruntung.” (An Nur: 30-31) "
semoga bermanfaat bagi kawan-kawan semua.. Sampai bertemu kembali di postingan selanjutnya...
3 komentar: