Waktu Harapan

Oktober 21, 2015 0 Comments



Assalamualaikum....
ALhamdulillah masih diberi kesempatan untuk mengisi blog ini dengan curahan pikiran tentunya. Kali ini saya ingin membahas soal waktu. Sederhana saja, menurut saya waktu itu merupakan hal yang menyatu dengan alam semesta. waktu melekat pada keseluruhan yang ada didalamnya. tentu kita sebagai manusia sebagai insan yang hidup didalam alam semesta juga dilekati atau di ikat oleh waktu, mulai saat pertama kali kita dihempaskan didunia sampai saat micro detik ini, kita selalu terikat dan teriringi waktu. Tentu jika membicarakan waktu, akan sangat luas dan tidak akan pernah habis, ibaratnya hukum kekekalan energi, maka waktu tidak akan pernah hilang tetapi terus bergulir mengubah keadaan alam semesta sesuai dengan perintah penciptanya. Loh, kok waktu ada penciptanya? Tentu ada dong. Alam semesta saja ada yang menciptakan. Siapa? Tentunya ya Allah Swt. Jadi, waktu itu merupakan mahluk ciptaan juga seperti manusia dan tentunya selalu patuh kepada Pencipta-Nya tanpa protes sedikit-pun.

Untuk mempersempit topik, saya akan membahas waktu dalam koridor alam di bumi tempat kita mencari kembali jalan menuju kesempurnaan sebagai mahluk ciptaan Allah. dan akan dipersempit lagi mengenai waktu penentu keindahan yang terlihat oleh mata kita. foto yang saya post kali ini, diambil pada malam hari sekitar jam 12 tengah malam. foto ini diambil dijalan raya tepatnya dibundaran kota bandar lampung. cukup indah bukan? coba saja kalau diambil pada siang terik panas, tentu pemandangan yang terlihat adalah ramainya mobil yang lewat dan lusuhnya muka para pengatur lalu lintas akibat terik panas yang mencekam.  Selanjutnya saya ambil contoh, saat kita ingin melihat keindahan sinar rembulan, tentunya waktu yang paling tepat adalah malam hari, coba kalau siang hari, Apa yang anda lihat? tentunya bulan tidak akan terlihat indah sedikitpun. lebih sempit lagi dengan taburan bintang dilangit, tentu hanya pada malam hari saja.

So, waktu juga memiliki peran penting dalam keindahan. ini adalah konsep umum dalam pembahasan kali ini. mari kita bawa konsep ini kepada pertemuan kita dengan seseorang. seperti misalnya kita sedang merindukan seseorang yang sedang kita rindukan. Namun, ternyata bertemu diwaktu yang tidak tepat, misalnya saat anda sedang mendapat tugas dari perusahaan yang harus segera diselesaikan dengan cepat sedang saat itu juga, orang yang anda cintai sedang mampir ditempat anda bekerja, sedang anda sedang terburu-buru untuk rapat mengenai tugas tersebut dan sudah tidak ada lagi waktu tersisa untuk sekedar bensendau gurau dengan orang yang anda cintai. tentu di saat itu waktu mengambil alih perannya sebagai penentu keindahan.

Mari dipersempit lagi dengan pertemuan yang lebih indah, yaitu pertemuan kita dengan sang pencipta kita. Tentu waktu sangat berperan dalam menentukan indah pertemuan ini. Ingat, yang pernah kita bahas sebelumnya, bahwa Allah itu maha indah dan mengindahkan. mari kita satukan dengan konsep waktu penentu keindahan. Bahwa Allah swt telah menentukan waktu-waktu dimana kita harus menghadapnya dan mengingata-Nya. dari hal ini, jika kita ambil waktu sholat, maka apakah sudah terjawab mengapa sholat shubuh itu haru dilakukan saat terbit fajar, sholat dhuhur di pertengahan hari, ashar di sore hari, mahrib di waktu petang, dan isya dimalam hari? Tentunya karena diwaktu itulah keindahan yang sebenarnya dapat ditemukan, karena disitulah letak keindahan yang sebenarnya. Lalu dengan konsep ini, perintah melaksanakan sholat diawal waktu sudah terjawab dengan mudah.

Jadi teman-teman semuanya, mari kita renungkan lagi apa-apa yang kita lakukan. jika kebaikanyang kita lakukan belumlah membuat kita merasakan kebahagiaan, maka perlu kita lihat lagi, apakah sudah tepat waktunya kita melakukan hal itu. mari kita sibak lagi. jika sekiranya sudah tepat, maka jangan bersedih bila kita juga belum menemukan kebahagiaan, karena kebahagiaan itu yang memberikan Allah.maka hanya Allah yang tahu waktu yang paling tepat untuk memberikan kebahagiaan itu kepada kita. fastabiqul khoirat....
sampai jumpa untuk postingan selanjutnya...

0 komentar:

Bersyukur Itu Indah

Oktober 03, 2015 1 Comments

Bismillahirrahmaanirraahiim....
Seperti biasa, saya selalu menampilkan gambar hasil pemotretan sendiri. kali ini gambar yang saya upload berupa gambar kayu yang berjejeran. gambar ini diambil dari jembatan kayu yang ada disalah satu pinngir hutan didekat tempat saya tinggal. Lihatlah, setiap jejeran kayu memiliki perbedaan masing-masing, baik dari garis ataupun lekungannya. Namun mereka semua disatukan dalam satu barisan sehingga dapat digunakan untuk menyebrang dan tentunya mendatangkan manfaat bagi orang lain. mereka semua siap patah saat dilewati orang, tidak ada iri terhadap teman sebelahnya yang masih utuh. justru patahan kayu pada jembatan tersebut memiliki keindahan tersendiri saat difoto. begitulah kehidupan teman, setiap perbedaan memiliki keindahannya masing-masing. 

mari teman, kita membahas tentang judul yang saya ambil, walaupun saya islam, saya tidak banyak membawa ayat Al-Quran karena saya tidak benar takut mengartikannya dengan pemikiran saya sendiri. bisa-bisa menyalahi makna yang sebenarnya. dalam pembahasan kali ini, saya hanya akan membahas secara umum dan memberikan pandangan-pandangan dan pemahaman tentang bersyukur itu indah. Kenapa tentang bersyukur, karena semua yang ada pada diri kita adalah pemberian dan titipan. Lalu, kenapa indah? karena yang kita syukuri adalah pemberian dari yang maha indah.

oke,,, pertama kita intip dulu arti kata bersyukur menurut KBBI ,,bersyukur/ber·syu·kur/ v berterima kasih; mengucapkan syukur: saya - krn dia terhindar dr bahaya;. lalu kalau dilihat dari kata dasarnya,,syukur/syu·kur/ 1 n rasa terima kasih kpd Allah: ia mengucapkan -- kpd Allah krn terlepas dr marabahaya; 2 p untunglah (pernyataan lega, senang, dsb): -- suamiku tidak mengalami cedera dl kecelakaan itu;   Jadi syukur menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu rasa terimakasih kita. Kepada siapa? jelas sekali dituliskan diatas yaitu kepada Allah, tuhan yang maha esa. dengan bersyukur, akan ada perasaan lega dihati, yang awalnya agak kerasa nyesek(sesak), jadi terasa Plong(longgar, lapang). DiKBBI juga sudah dikasih contoh ,, tuuuu....

Lanjut, bersyukur itu adalah sebuah rasa terimakasih kita kepada Allah yang telah memberikan segala kehidupan termasuk semua keadaan hati yang pernah dirasakan oleh kita merupakan pemberian darinya. tidak ada sedikitpun yang luput dari pemberian-Nya. Tentu saja rasa syukur itu bisa direpresentasikan dengan berbagai hal atau bisa dibilang bebas bersyarat, tapi perlu di Ingat, bahwa representasi dari rasa syukur itu harus benar secara Syar'i. Loh, Kenapa harus secara Syar'i? em... mari berfikir,,, 
Pertama, kita perlu tahu kepada siapa kita bersyukur. Mari ambil contoh hubungan diantara manusia, apabila kita dibantu oleh seseorang dan kita merasa berhutang budi, maka kalimat pembuka pertama untuk membalas budi tersebut yaitu terimakasih. lalu selanjutnya terserah kita mau berterimakasih seperti apa. Bisa dengan membagikan sebagian dari rezeki yang kita miliki kepada mereka, atau melakukan bantuan balik kepada orang tersebut. terus bagaimana jika memberikan sesuatu yang tidak disukai orang tersebut sebagai tanda terimakasih kita, bagaimana perasaan orang tersebut kepada kita , padahal kita tidak tahu kalau orang tersebut tidak menyukai apa yang kita berikan. Tentu yang pertama kali kita lakukan sebelum kita berterimakasih kepada orang tersebut kita harus mengenal atau setidaknya tahu apa-apa yang disukai orang tersebut agar Ia senang.

Nah, kita kembalikan kepada topik awal. Bagaimana kita bersyukur kepada Allah tuhan yang maha  esa?? ya,,, tentunya kita harus tahu, syukur-syukur mengenal apa-apa yang disukai-Nya. Bagaimana kita tahu apa yang disukai Allah swt. ? tentunya, lewat syar'i, karena syar'i itu ajaran Allah yang diajarkan kepada manusia melalui utusan-Nya. Jadi, syar'i itu ibarat peta kita untuk mengenal Allah. atau bisa seperti biografi untuk kita tahu tentang Allah. Karena mengenal Allah itu merupakan urusan Hati,maka saya tidak akan membahas hal ini lebih jauh. dengan belajar syar'i kita tahu apa-apa saja yang disukai, disenangi dan dicintai oleh Allah swt. jika kita sudah tahu dan kita melakukan tindakan yang disukai oleh Sang Pemberi maka sang Pemberi pun akan senang kepada kita. dengan begitu rasa syukur kita tersalurkan melalui tindakan, dan tindakan itu bisa dikatakan representasi dari rasa Syukur kita. 

Selanjutnya, kenapa dikatakan INDAH,, emm.. mari berpikir secara logika sederhana manusia. Allah berjanji kepada mahluknya dalam Firman-Nya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, namun jika (sebaliknya) kamu justru kufur (mengingkari nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7). semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak pula juga apa yang akan kita dapatkan. Kita berterimakasih karena kita telah diberi, terus dikasih lagi karena kita bersyukur karena dikasih lagi, terus karena kita dikasih lagi sehingga nikmatnya semakin banyak, maka rasa syukur kita semakin kuat dan terus berkembang seperti perkembangan kurva eksponensial disumbu positif, semakin besar semakin tak terhingga. bukan kan itu menjadi indah.?. oke, kita kembalikan ke kamus bahasa indonesia, apa itu arti kata indah. in·dah 1 a dl keadaan enak dipandang; cantik; elok;. bagaimana tidak enak dipandang jika nikmat terus bertambah, dipandang disini bukan hanya dipandang mata, tapi juga dipandang hati nurani. cantik, elok... kan yang memberi yan Maha Indah, pastinya pemberiannya pun yang indah-indah. ingat, yang memberi kecantikan dan keelokan itu Allah swt.

dari semua pernyataan yang saya tuliskan diatas, mari perhatikan lagi diri kita yang masih merasa kekurangan, Apakah kita sudah bersyukur?, kalau sudah bersyukur kok mengeluh?...kalau sudah bersyukur kok masih merasa kurang?.. kalau sudah merasa bersyukur, kok tidak tenang. nih ada bocoran, bahwasannya oksige yang kita hirup setiap waktu itu masih diberikan secara gratis, lalu apakah masih merasa kurang?.. coba kita tengok saudara kita yang ada di riau, mereka kekurangan oksigen sedang udara disana bercampur asap dan beracun. so, bersyukur itu indah teman. tersenyumlah dan ucapkanlah puji syukur kepada-Nya.. Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?).. 

1 komentar: